Breaking

Promo Bonus Gudang Poker Online Desember 2017 - Februari 2018, Game Online Terbaik

Thursday, November 2, 2017

Gula Rafinasi Tak Layak Konsumsi Beredar di Hotel Dan Kafe Indonesia

Gula Rafinasi Tak Layak Konsumsi Beredar di Hotel Dan Kafe Indonesia
Gula Rafinasi Tak Layak Konsumsi Beredar di Hotel Dan Kafe Indonesia
Berita Kriminal - Mulai terungkap kasus pemakaian Gula Rafinasi yang tak layak dikonsumsi di Hotel dan Kafe besar di Jakarta. Seharusnya gula jenis ini tidak dapat dikonsumsi langsung oleh manusia.

Gula Rafinasi sendiri memiliki warna lebih putih dibanding gula biasa dengan tingkat kermurnian yang lebih tinggi. Karena tingkat kemurniannya yang lebih tinggi akan berfek pada gangguan kesehatan orang yang mengkonsumsinya.

Sebenarnya jenis gula rafinasi hanya boleh diperuntukkan bagi industri yang harus melalui sistem pengolahan kembali. Banyak resiko yang dapat ditimbulkan oleh zat berbahaya ini.

Mulai dari kolestrol , diabetes , bahkan sampai gangguan pembuluh darah yang bisa berujung pada penyakit kronis lainnya. Memang secara tampilan gula ini lebih nampak menarik tapi sangat mematikan.

Lihat Juga : Politik Zig Zag SBY Tentang UU Ormas

Pengungkapan kasus berbahaya ini berawal dari penyelidikan yang dilakukan oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya. Anggotanya sudah menemukan gula berbahaya itu di 56 hotel dan kafe.

Rata-rata hotel dan kafe besar itu tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta , Medan , dan sejumlah kota-kota lainnya. Lalu ternyata terungkap juga produsen gula rafinasi tersebut yang diketahui dari PT Crown Pratama.

Berita Kriminal Terkini - Kemudian pada 13 Oktober 2017 , Pihak Bareskrim Polri melakukan penggeledahan di gudang penyimpanan PT Crown Prata didaerah Kedaung, Cengkareng, Jakarta Barat. Di lokasi kejadian polisi berhasil mendapati 20 karung gula rafinasi seberat 75 kilogram.

Dalam penggrebekan itu mereka memakai modus penyimpanan dengan mengemas gula-gula itu kedalam kemasan-kemasan kecil yang kemudian didistribusikan ke hotel-hotel dan kafe yang memesan.

Hal ini tentu sudah melanggar ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 117 tahun 2015. Pada pasal 9 menyebutkan kalau gula kristal rafinasi hanya bisa didistribusikan untuk industri saja.

Sampai saat ini Agung dan jajarannya sudah memeriksa enam orang saksi yaitu Direktur Utama , Karyawan gudang pembelian , admin , dan juga marketing di PT Crown Pratama.

Polisi masih belum menetapkan satu pun tersangka atas kasus ini. Karena Bareskrim Polri masih menunggu hasil test laboratorium atas barang bukti yang disita.

No comments:

Post a Comment

Promo Bonus UBC Poker Online Desember 2017, Situs Game Poker Terpercaya 728x90